Penyihir merupakan seseorang yang memiliki ilmu sihir yang biasa digunakan untuk segala aktifitasnya sehari-hari. Penyihir didomonasi oleh kaum wanita. Penyihir pun sering digambarkan sebagai seorang wanita yang mempunyai kecantikan yang menggoda, atau bahkan wajah yang buruk rupa layaknya iblis. Penyihir merupakan sosok yang ditakuti karena mereka mempunyai ilmu hitam yang dapat membawa malapetaka. Oleh karena itu, beberapa abad silam terjadilah pembunuhan besar-besaran oleh para wanita yang diduga sebagai seorang penyihir.
Pada suatu masa, ada seorang penyihir yang bernama Calon Arang. Calon Arang merupakan seorang tokoh legenda dari cerita rakyat Jawa dan Bali pada Abad ke-12. Cerita Calon Arang ini ditemukan tertulis pada daun lontar dengan aksara Bali Kuno dengan menggunakan bahasa Kawi (Jawa Kuno) sejumlah empat naskah.
Calon Arang ini merupakan seorang Janda cantik yang mempunyai kekuatan sihir ilmu hitam yang menakutkan. Calon Arang ini juga dinobatkan sebagai Ratu Sihir yang paling sakti dan paling ditakuti di masanya. Ia menuliskan segala sihir yang dimilikinya kepada sebuah kitab sihir dan digunakannya untuk keperluan sehari-hari. Pada saat itu ia bertempat tinggal di desa Girah, yang merupakan Desa Pesisir yang masih termsuk kerajaan Kediri. Calon Arang yang dikenal juga sebagai Dayu Datu ini mempunyai sebuah padepokan sihir. Menurut sejarah, ia tertulis sebagai penyihir yang gemar akan merusak panen para petani serta mendatangkan berbagai wabah penyakit yang berbahaya.
Saat itu beberapa murid dari calon Arang melarikan diri ke kawasan Bali. Di Bali, mereka terus melestarikannya dan mengajarkan ilmu mereka secara turun temurun hingga saat ini. Ilmu sihir yang digunakan tersebut adalah ilmu yang sering kita dengar sebagai ilmu Leak. Oleh karena itu, kisah calon Arang ini merupakan kisah yang sangat kental dengan masyarakat bali dan juga para kaum Hindu di sana.
Pada suatu masa, ada seorang penyihir yang bernama Calon Arang. Calon Arang merupakan seorang tokoh legenda dari cerita rakyat Jawa dan Bali pada Abad ke-12. Cerita Calon Arang ini ditemukan tertulis pada daun lontar dengan aksara Bali Kuno dengan menggunakan bahasa Kawi (Jawa Kuno) sejumlah empat naskah.
Calon Arang ini merupakan seorang Janda cantik yang mempunyai kekuatan sihir ilmu hitam yang menakutkan. Calon Arang ini juga dinobatkan sebagai Ratu Sihir yang paling sakti dan paling ditakuti di masanya. Ia menuliskan segala sihir yang dimilikinya kepada sebuah kitab sihir dan digunakannya untuk keperluan sehari-hari. Pada saat itu ia bertempat tinggal di desa Girah, yang merupakan Desa Pesisir yang masih termsuk kerajaan Kediri. Calon Arang yang dikenal juga sebagai Dayu Datu ini mempunyai sebuah padepokan sihir. Menurut sejarah, ia tertulis sebagai penyihir yang gemar akan merusak panen para petani serta mendatangkan berbagai wabah penyakit yang berbahaya.
Saat itu beberapa murid dari calon Arang melarikan diri ke kawasan Bali. Di Bali, mereka terus melestarikannya dan mengajarkan ilmu mereka secara turun temurun hingga saat ini. Ilmu sihir yang digunakan tersebut adalah ilmu yang sering kita dengar sebagai ilmu Leak. Oleh karena itu, kisah calon Arang ini merupakan kisah yang sangat kental dengan masyarakat bali dan juga para kaum Hindu di sana.
Ilmu leak ini merupakan ilmu yang kuat dan mematikan dan juga cenderung dinilai sadis. Karena korbannya akan mengalami kematian yang cenderung singkat.
Beberapa tingkatan ilmu leak yang diketahui adalah:
1. Ilmu Leak tingkat bawah
Ilmu ini merupakan ilmu yang dapat mengubah yang menjalankan ilmu leak untuk berubah wujud menjadi berbagai jenis binatang. Seperti ayam putih, monyet, babi betina, kambing, dan lain sebagainya.
2. Ilmu leak tingkat menengah
Pada tingkatan ini, yang menjalankan ilmu bisa berubah wujud menjadi burung garuda yang bisa terbang tinggi dan mengeluarkan api dari matanya. Ia juga dapat berubah wujud menjadi pohon enau yang tidak memiliki daun. Dari seluruh batangnya ia dapat mengeluarkan api dan juga mengeluarkan bau busuk yang sangat beracun.
3. Leak tingkat tinggi
Pada tingkatan ini, seseorang dapat merubah wujudnya menjadi bade; yaitu menara pengusung jenasah yang memiliki 21 tingkat. Pada seluruh permukaan bade tersebut pun disertai dengan api yang menjalar, sehingga apapun yang menjadi sasarannya akan hangus terbakar dan menjadi abu.
Beberapa tingkatan ilmu leak yang diketahui adalah:
1. Ilmu Leak tingkat bawah
Ilmu ini merupakan ilmu yang dapat mengubah yang menjalankan ilmu leak untuk berubah wujud menjadi berbagai jenis binatang. Seperti ayam putih, monyet, babi betina, kambing, dan lain sebagainya.
2. Ilmu leak tingkat menengah
Pada tingkatan ini, yang menjalankan ilmu bisa berubah wujud menjadi burung garuda yang bisa terbang tinggi dan mengeluarkan api dari matanya. Ia juga dapat berubah wujud menjadi pohon enau yang tidak memiliki daun. Dari seluruh batangnya ia dapat mengeluarkan api dan juga mengeluarkan bau busuk yang sangat beracun.
3. Leak tingkat tinggi
Pada tingkatan ini, seseorang dapat merubah wujudnya menjadi bade; yaitu menara pengusung jenasah yang memiliki 21 tingkat. Pada seluruh permukaan bade tersebut pun disertai dengan api yang menjalar, sehingga apapun yang menjadi sasarannya akan hangus terbakar dan menjadi abu.
Ia diketahui mempunyai putri cantik yang bernama Ratna Manggali. Namun, meskipun cantik, Ratna Manggali tak kunjung mendapatkan calon suami karena takut kepada ibunya. Sang ibu pun marah lalu mendatangkan bajir besar dan wabah penyakit. Untuk mengatasi hal ini, raja Airlangga yang berkuasa saat itu meminta nasehat dari penasehatnya, Empu Baradah untuk mengatasi hal ini. Dan anak buahnya yang bernama Empu Bahula pun kemudian dikirmkan dan dinikahkan kepada Ratna dan kemudian diadakanlah pesta besar-besaran selama 7 hari 7 malam. Sehingga keadaan pun kembali normal.
Pada saat itu, diketahui bahwa Calon Arang mempunyai Buku yang berisi kumpulan ilmu sihir yang biasa digunakannya. Kemudian buku tersebut dicuri oleh Bahula dan kemudian diserahkan kepada Empu Baradah. Ketika Calon Arang mengetahui bukunya dicuri, ia pun memutuskan untuk melawan Empu Baradah. Namun, karena ia tidak mendapatkan Dewi Durga (Dewi yang dipujanya selama ini yang telah memberinya kekuatan) kemudian ia kalah telak. Sejak kekalahannya, desa itu pun menjadi normal dan aman seperti sedia kala.
Pada saat itu, diketahui bahwa Calon Arang mempunyai Buku yang berisi kumpulan ilmu sihir yang biasa digunakannya. Kemudian buku tersebut dicuri oleh Bahula dan kemudian diserahkan kepada Empu Baradah. Ketika Calon Arang mengetahui bukunya dicuri, ia pun memutuskan untuk melawan Empu Baradah. Namun, karena ia tidak mendapatkan Dewi Durga (Dewi yang dipujanya selama ini yang telah memberinya kekuatan) kemudian ia kalah telak. Sejak kekalahannya, desa itu pun menjadi normal dan aman seperti sedia kala.